"), auto;}
Rabu, 05 Desember 2012 0 komentar

KISAH PERJUANGAN SEORANG IBU




KISAH PERJUANGAN SEORANG IBU

Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang. Ibunya bersusah payah seorang diri membesarkan anaknya, dan disaat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.

Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas.Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah. Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut. Dan kemudian berkata kepada ibunya:
" Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja disawah".

Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata : "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".

Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya. Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.

Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya. Pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata :

" Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran".
Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.

Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata:

"Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna. Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya".

Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana?"

Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam-macam jenis beras?"

Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.

Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu!".

Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis".

Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak. Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi." Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.

Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.

Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu."

Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini."

Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam- diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point. Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.

Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah. Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata :

"Inilah sang ibu dalam cerita tadi." Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik keatas mimbar.

Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut tertuju kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat ibunya dan berkata: "Oh Mamaku……"


Rabu, 05 Desember 2012 0 komentar

Cerita Tentang Ibu Dan Anak


 Cerita Tentang Ibu Dan Anak

Mungkin ini sedikit cerita untuk “mencairkan” kerasnya hati anak terhadap orang tua, bahwa dulu ketika kita kecil,
dia yang memberi ku makan dan memandikanku
ku balas dengan menangis sepanjang malam

pada saat umur ku 2 tahun
dia yang melatih ku untuk berjalan

ku balas dengan melarikan diri pada saat dia butuh
dengan ku,
http://renunganhidup.com/wp-content/uploads/2012/03/ibu-anak1.jpg
pada saat umur ku 3 tahun
dia selalu bikin makanan yang sangat enak untuk ku
ku balas dengan membuang piring ke lantai,
pada saat umur ku 4 tahun
dia kasi ku kertas dan pencil agar ku mulai belajar
ku balas dengan curat-curit dinding,
pada saat umur ku 6 tahun
dia yang antar ku ke sekolah
ku balas dengan teriak ” nggak mau bergi ke sekolah,
pada saat umur ku 12 tahun
dia selalu nasehati ku , berpenampilan yang baik
ku balas dengan kata “ini kan gaul”
pada saat umur ku 15 tahun
dia selalu menanti ku pulang dengan penuh kasih sayang
ku balas dengan tutup pintu kamar ku,
pada saat umur ku 17 tahun
dia selalu kasih ku uang piknik untuk ke laur kota
ku balas dengan tidak pernah telpon ke padanya,
pada saat umur ku 19 tahun
dia selalu serius perhatikan masa depan ku
tapi balasan ku tidak ada perhatian apa pun terhadapnya,
pada saat umur ku 24 tahun
dia tanya calon istri ku tentang persiapan nikah
ku marah dengan mengatakan ” ibu jagan turut campur urusan kami”
pada saat umur ku 25 tahun
dia yang siapkan segala biaya pernikahan kami dengan susah payah
ku balas dengan tinggal di tempat jahu darinya,
pada saat umur ku 30 tahun
dia selalu telpon memberi nasehat tentang pendidikan anak-anak,
tapi ku berterimakasih dengan mengatakan “ini zaman udah berubah bu!”
pada saat umur ku 35 tahun
dia memberi tahu bahwa dia dalam keadaan sakit
pada suatu hari, ibu ku meninggal,senantiasa kasih sayangnya masih
ada dalam hatinya.
segala usahanya yang penuh kasih sayang pada ku,
tidak bikin hati ku bergerak atau perhatian denganya.
ini adalah penyesalan dari seseorang yang ibunya telah pergi.
“wahai teman ku jagan lah kalian seperti ku,jika orang tua kalian
masih ada selalu lah dekati mereka dan jagan lupa segala kasih sayangnya,
berbakti lah pada mereka dengan sunguh-sunguh,agar mereka bahagia
serta mendapatkan berkatNya, kalian tidak bakal sukses dalam
segal urusan maupun bahagia,jika kalian menyakiti hati dua orang
tua kalian.wahai teman ku…aku sangat ingin ibu ku bisa balik hidup
walau pun sekejap,agar aku bisa cium kakinya minta maaf”.

Rabu, 05 Desember 2012 0 komentar

Sepenggal Kisah Pengkhianat Umat Muslim di Gaza


Bagi kebanyakan orang, uang mungkin segalanya. Prinsip inilah yang dipegang teguh Siad, warga Jalur Gaza.
Demi duit, ia rela menghianati perjuangan bangsanya sendiri. Ayah empat anak ini menjadi informan bagi pasukan Israel. Tugasnya memberi tahu di mana anggota Hamas dan Jihad Islam bersembunyi. “Saya memberikan informasi ke Israel antara 1977 dan 1996,” kata Siad sambil menyeruput kopi panas di ruang tamu rumahnya yang mewah, seperti dilansir merdeka.com
Selama 19 tahun menjual informasi, Siad memperoleh kenyamanan hidup. “Ketika saya minta sebatang rokok, Israel memberikan sebungkus,” ujarnya memberi tamsil. Padahal, saudara sebangsanya yang dijajah Israel hidup serba kekurangan dan ketakutan. Kondisi sekitar 1,5 juta warga Gaza makin menderita setelah negara Zionis itu memblokade wilayah itu pada pertengahan Juni 2007. Mereka kekurangan pasokan bahan makanan, air, listrik, bahan bakar, dan obat-obatan.
Semua itu tak percuma. Sekarang, Siad bersama istri dan dua putranya hidup nyaman di Sderot, kota di selatan Israel yang hanya satu kilometer dari perbatasan Gaza. Rumahnya yang berlokasi di sebuah jalan utama di Sderot berisi tiga kamar tidur dan dilengkapi peralatan mewah. Satu sedan BMW berwarna putih ada di garasi. Bisnisnya di bidang besi dan konstruksi maju pesat.
Ia pindah ke kota ini sepuluh tahun lalu bersama 79 penghianat lainnya lantaran keselamatan keluarga mereka terancam. “Karena itulah saya kemarin dan menjadi warga negara Israel. Sebab itu, mereka telah meberi saya kartu identitas,” ujar Siad.
Sayangnya, Siad tidak bisa membawa kabur semua keluarganya. Alhasil, dua putranya menjadi korban balas dendam pejuang Palestina. Seorang ditembak mati dan satu lagi dipenjara.
Namun tidak semua penduduk Sderot menyambut baik, termasuk Batya Katar yang bekerja di bengkel mobil. Ia tidak yakin orang seperti Siad bisa benar-benar mencintai Israel. Ia malah menuding sejak kehadiran 80 keluarga penghianat Palestina tembakan roket Qassam dari Gaza makin mengenai sasaran. “Tiap kali Qassam ditembakkan, Siad menari-nari,” kata Batya.
Menurut Natan Shrayber, pengacara para pengihanat itu, kliennya memang pantas mendapatkan apa yang dimiliki sebagian besar warga Israel. “Orang-orang ini telah membantu pasukan keamanan Israel menghancurkan Hamas dan musuh-musuh Israel lain. Tanpa pertolongan mereka, kualitas intelijen Israel tidak bagus,” ujarnya.

Minggu, 09 Oktober 2011 0 komentar
Minggu, 18 September 2011 0 komentar

Cara Belajar Efektif

Ada baiknya Anda membuat persiapan yang baik buat satu semester ke depan. Tak ubahnya para peserta diri yang dituntut mempersiapkan segala keperluan, seperti buku pelajaran, buku tulis atau baju seragam. Selain itu, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, Pertama, tentukan target Anda di semester ini apa. Kemudian buat jadwal harian yang isinya langkah-langkah menuju target tersebut. Supaya target belajar goal-nya lebih cepat, berikut ada beberapa tips bagaimana cara belajar yang efektif, yang telah teruji oleh beberapa negera maju. Tips ini bisa Anda jalankan sendiri, atau ditularkan kepada peserta didik Anda. 

1. Ulang kembali pelajaran yang telah didapat. Setelah itu baca singkat dua halaman materi berikutnya buat cari kerangkanya saja. Begitu pelajaran tersebut diterangkan guru esoknya, Anda sudah punya gambaran atau dasarnya, tinggal menambahkan saja apa yang belum Anda tahu. Jadi begitu pulang sekolah, tinggal mengulang saja untuk mencari kesimpulan atau ringkasan.


2. Usahakan selalu konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran yang disampaikan guru atau tutor. Materi yang Anda dengar bakal mudah dipanggil lagi begitu Anda menghapal ulang pelajaran tersebut.


3. Mengetik ulang catatan pelajaran ke dalam komputer. Logikanya, dengan mengetik ulang catatan berarti sama saja dengan membaca ulang pelajaran yang baru saja didapat dari sekolah. Materi yang diulang tadi bisa tersimpan di memori otak buat jangka waktu yang lama. Lebih bagus lagi kalo membacanya kembali atau mempelajari catatan tersebut setelah diketik.


4. Membaca ulang catatan pelajaran kemudian buat kesimpulan dengan kalimat sendiri. Supaya dapat terpatri lama di memori, tulis kesimpulan tadi di secarik kertas kecil seukuran kartu nama. Kartu-kartu tersebut efektif untuk mengulang dan membaca singkat kala senggang.


5. Selalu menggunakan buku catatan yang berbeda pada setiap mata pelajaran. Cara ini dinilai lebih teratur sehingga pada waktu ingin mengulang suatu pelajaran kita tidak perlu lagi harus membuka semua buku.


6. Mengulang pelajaran tidak selamanya harus dengan membaca atau menulis. Mengajari teman lain tentang materi yang baru diulang bisa membuatmu selalu ingat akan materi tersebut. Bagusnya lagi, Anda menjadi lebih paham akan materi tersebut.


7. Belajar mendadak menjelang tes memang tidak efektif. Paling tidak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Caranya: selalu buat ringkasan atau kesimpulan pada setiap pelajaran, kalau perlu pakai tabel atau gambar ilustrasi supaya mudah diingat.


8. Ada yang menyukai waktu belajar pada siang hari. Maklum, badan masih segar setelah tidur cukup di malam hari, jadi semangat masih tinggi. Kondisi yang bagus tersebut tidak mereka sia-siakan begitu saja. Pagi mereka konsentrasi penuh pada pelajaran di kelas dan siangnya konsentrasi untuk mengulang kembali. Malam hari hanya mereka gunakan untuk mengerjakan aktivitas ringan atau pekerjaan rumah. Jadi tidak pernah ada kata begadang.


9. Belajar sambil mendengarkan musik memang asyik. Pilih music yang tenang tapi menggugah. Musik klasik macam Beethoven ato Mozart bisa dicoba. Musik tipe ini cocok banget buat menemani kamu selama mengerjakan tugas yang jawabannya sudah pasti, seperti matematika, ilmu alam atau bahasa asing. Dijamin stamina belajar Anda akan selalu berisi dan penuh semangat.


Memang bingung ya kalau semua orang saling memberi tahu apa yang harus dikerjakan. Paling penting adalah utamakan prioritas Anda. Karena biasanya kita menilai diri sendiri dari apa yang dirasakan, sedang orang lain hanya melihat dari apa yang telah kita hasilkan. Sementara apa yang bisa kita hasilkan hanya kita sendiri yang tahu. Jadi, buat target yang kamu percaya mampu meraihnya bukan apa yang dipikirkan orang lain. Begitu juga dengan cara belajar efektif, pilih cara baik mana yang paling pas dengan kondisi Anda. Selamat mencoba!
 
;